Rabu, 12 Desember 2012

Mengenal Museum Keris dan Fosil Padepokan Keris BRojobuwono

MUSEUM KERIS DAN FOSIL
PADEPOKAN KERIS BROJOBUWONO

Museum Keris dan Fosil Padepokan Keris Brojobuwono merupakan sebuah museum yang menyimpan ratusan koleksi keris dan ratusan koleksi fosil. Lokasi museum ini terletak tidak jauh dari pusat kota Solo, yakni sekitar 30 menit perjalanan ke arah utara kota Solo atau tepatnya di desa Wonosari kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Museum ini resmi di perkenalkan kepada masyarakat pada tanggal 26 April 2012.
Ide pendirian museum ini sebenarnya sudah ada sejak Basuki Teguh Yuwono, seorang pemerhati keris dan dosen ISI Surakarta ini tertarik dengan dunia perkerisan. Melalui riset-riset yang dilakukannya, beliau telah berhasil mengumpulkan banyak keris dari berbagai wilayah di nusantara. Oleh sebab itu, beliau juga ingin menumbuhkan kepedulian dan rasa kecintaan masyarakat terhadap keris. Terutama setelah keris telah diakui oleh UNESCO sebagai salah satu warisan budaya dunia. Itulah sebabnya, beliau berkeinginan untuk membuat museum yang memamerkan koleksi keris sebagai koleksi utamanya. Namun, pendirian museum itu akhirnya baru bisa terealisasi setelah bertemu dengan dr. Bambang Gunawan, Sp. og, yang merupakan seorang pecinta keris.
Setelah melewati beberapa kendala dalam mencari perizinan pendirian museum, keinginan ini akhirnya terwujud dan akhirnya museum dibuka untuk umum pada tanggal 26 April 2012. Pengunjung yang merasa tertarik dengan keunikan keris sekaligus ingin mempelajari sejarah, seni, dan falsafah yang terkandung di dalam keris bisa belajar banyak di museum ini. Tidak hanya itu, museum juga memberikan pendampingan dan pelatihan bagi pengunjung yang tertarik untuk mempelajari tekhnologi pembuatan keris secara gratis. Perlu diketahui bahwa museum ini sudah memiliki izin dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan memenuhi semua persyaratan yang diperlukan untuk mendirikan sebuah museum. Untuk itulah, museum ini bekerja sama dengan museum Sangiran, karena museum Sangiran diharapkan dapat memberikan pendampingan terhadap museum ini agar koleksi-koleksinya bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat luas dan mendapat penanganan sesuai persyaratan penanganan dan perlindungan benda cagar budaya.
Tampak depan Hall Museum Padepokan Keris Brojobuwono

Koleksi keris dan fosil yang tersimpan di museum ini adalah merupakan koleksi pribadi dari dr. Bambang dan Pak Basuki serta ada juga yang merupakan sumbangan dari masyarakat. Ada beberapa keris yang ditemukan di daerah sekitar pantai karena umumnya keris-keris ini dahulu merupakan salah satu sesaji yang dilarung di laut. Beberapa fosil yang tersimpan di museum ini ada yang didapatkan dengan cara membeli dari penemunya sebagai penghargaan terhadap penemu. Fosil-fosil yang tersimpan di museum ini pun sudah didata dan terintegrasi dengan museum di Sangiran.
Fosil kepala banteng koleksi fosil Padepokan Keris Brojobuwono
Sumber: Dokumen Pribadi

Koleksi keris dan fosil ini pun ditata dan diklasifikasikan berdasarkan usia, keunikan dan jenis keris tersebut. Sedangkan penyimpanan fosil dilakukan di ruang tersendiri yang mengesankan seperti berada di dalam gua zaman prasejarah. Keadaan koleksi-koleksi di museum ini relatif baik, meskipun ada beberapa koleksi yang dibiarkan sebagaimana adanya atau dibiarkan alami sesuai dengan keadaan awal ditemukan. Hal inilah yang juga menjadi salah satu keunikan dari museum ini. Di masing-masing koleksinya pun sudah terdapat keterangan-keterangan yang dapat memberikan informasi kepada pengunjung. Selain itu, pengunjung yang datang pun akan selalu didampingi oleh seorang karyawan di sana, sehingga jika pengunjung ingin menanyakan sesuatu hal yang lebih spesifik tentang keris bisa ditanyakan kepada karyawan di sana. Pengunjung yang masuk dan melihat-lihat di dalam museum ini tidak akan ditarik biaya masuk alias gratis.
Nampak koleksi keris yang ditata di ruang koleksi keris Padepokan Keris Brojobuwono
Sumber: Dokumen Pribadi

Di bagian belakang ruang museum, pengunjung dapat melihat cara pembuatan keris dan kerajinan seni tempa lainnya seperti golok, pedang, kujang, mata tombak, dll. Museum ini juga sudah melakukan upaya konservasi dan preservasi terhadap koleksi-koleksinya. Selain itu, museum ini juga berusaha melestarikan keberadaan keris dengan terus menciptakan keris-keris baru. Jika ada pengunjung yang tertarik dan ingin belajar membuat keris, pengunjung bisa belajar di sana. Di sisi lain museum ini, juga terdapat ruang khusus yang menyimpan souvernir berupa hasil kerajinan yang berasal dari batu-batuan yang indah bentuk dan warnanya. Kesan yang ditawarkan dari bangunan museum ini juga cukup indah dan asri, sehingga pengunjung akan dimanjakan dengan hawa sejuk yang di taman museum ini.


Nampak aktivitas penempaan keris di Pedepokan Keris Brojobuwono
Sumber: Dokumen Pribadi

            Aktifitas museum ini bisa dikatakan cukup padat. Selain melakukan riset-riset mengenai perkerisan, museum juga melakukan pendampingan kepada masyarakat dan penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya keris sebagai salah satu benda cagar budaya yang sudah diakui dunia. Semua aktifitas yang menunjukkan budaya pembuatan keris juga masih dipertahankan. Museum juga melakukan pendampingan kepada orang-orang yang tertarik dengan dunia perkerisan tanpa menarik imbalan apapun. Sebab, museum ini bisa terwujud karena adanya komitmen untuk melestarikan budaya perkerisan di Indonesia dan sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk terus melestarikan berbagai peninggalan kebudayaan warisan nenek moyang kita sendiri. Bangunannya yang indah dan asri membuat tempat ini cukup nyaman dikunjungi sebagai salah satu lokasi wisata alternatif bagi anda yang ingin belajar sekaligus bersantai.
Souvernir yang ditawarkan di ruang souvernir Padepokan Keris Brojobuwono
Sumber: Dokumen Pribadi

            Nah, bagi anda yang mungkin tertarik dengan dunia perkerisan adalah suatu kewajiban untuk mengunjungi museum ini, sebab museum ini dapat memberikan pengetahuan lebih bagi anda yang tertarik dengan dunia perkerisan yang tidak akan didapat di tempat lain. Sedangkan bagi anda yang masih awam mengenai dunia keris, tidak ada salahnya untuk berkunjung ke museum ini, karena selain untuk belajar sudah menjadi kewajiban kita sebagai generasi penerus untuk mengenal dan melestarikan warisan budaya leluhur kita sendiri, apalagi UNESCO pun sudah mengakuinya.